babi

Rabu, 22 Desember 2010

MOTIVASI


Motivasi merupakan suatu dorongan kehendak yang menyebebkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh peristiwa :
Seorang mahasiswa belajar dengan tekun sampai larut malam. Ketekunan dalam belajar membuat mahasiswa tersebut tidak memedulikan rasa lelah dan rasa kantuknya.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut tentu saja mempunyai suatu alasan atau motivasi tertentu. Motivasi itulah yang mendorong mereka melakukan kegiatan seperti yang telah terurai di atas. Dalam belajar, tingkat ketekunan mahasiswa sangat ditentukan oleh adanya motivasi dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motivasi tersebut.
Dalam kenyataannya motivasi setiap orang dalam belajar dapat berbeda satu sama lain. Ada mahasiswa yang rajin belajar karena memiliki motivasi ingin menuntut ilmu, ada pula mahasiswa belajar karena mempunyai motivasi sekadar mendapat nilai yang bagus atau lulus ujian.
Pada umumnya, motivasi mahasiswa dalam belajar lebih dari satu atau bersifat mejemuk. Seorang mahasiswa yang belajar dengan rajin biasanya tidak hanya memiliki motivasi untuk menuntut ilmu, tetapi juga karena ingin mendapat nilai yang bagus, lulus ujian, dan bias juga karena adanya motif-motif yang lain. Jelaslah, bahwa semakin banyak motivasi yang ada pada diri seseorang, maka akan semakin kuatlah motivasinya.
Manfaat motivasi dalam belajar :
1.    Memberikan dorongan semangat pada mahasiswa untuk rajin belajar dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam belajar.
2.    Mengarahkan kegiatan belajar mahasiswa kepada suatu tujuan tertentu yang berkaitan dengan masa depan dan cita-cita.
3.    Membantu mahasiswa untuk mencari suatu metode belajar yang tepat dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Demikianlah beberapa manfaat motivasi belajar yang sangat penting artinya bagi mahasiswa. Motivasi itu sebenarnya mendatangkan manfaat yang lebih luas lagi, yaitu dapat membuat seseorang lebih mengarahkan tingkah lakunya kearah kegiatan
yang paling utama dan bermanfaat sehingga ia tidak akan terpengaruh untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain yang kurang bermanfaat.
  
Jenis-Jenis Motivasi
Sebagaimana telah dikatakan bahwa motif-motif yang ada pada setiap orang dalam melakukan suatu kegiatan dapat berbeda satu sama lain. Jadi, motif tersebut terfokus dalam kegiatan atau objek yang ditekuninya. Selain itu, dalam melakukan suatu kegiatan, seseorang bias saja mempunyai motivasi lebih dari satu jenis. Karena itu, motivasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
Didalam literatur psikologi, salah satu cara pembagian motivasi itu sebagai berikut :

1.    Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang mendorong seseorang melakukan suatu yang ditekuninya.
Contohnya : seorang mahasiswa menekuni pelajaran ekonomi karena ia memang senang dan ingin menguasai pelajaran tersebut.
2.    Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang mendorong seseorang melakukan kegiatan tertentu, tetapi motivasi tersebut terlepas atau tidak berhubungan langsung dengan kegiatan yang ditekuninya itu.
Misalnya : seorang mahasiswa memasuki fakultas kedokteran hanya karena memenuhi keinginan orang tuanya, sedangkan mahasiswa tersebut sebenarnya tidak berminat.

Dari penjelasan tentang kedua jenis motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik jauh lebih baik daripada motivasi ekstrinsik. Karena dengan motivasi intrinsik, seseorang akan aktif melakukan kegiatan dengan inisiatif sendiri tanpa harus diperintah oleh orang lain.
Hal yang harus diwaspadai adalah jangan sampai seseorang tidak memiliki motivasi intrinsik sama sekali, sementara ia memiliki motivasi ekstrinsik yang banyak.

Cara menimbulkan motivasi intrinsik dalam belajar ;
1.    Memahami manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari setiap mata kuliah.
2.    Memilih bidang studi yang paling disenangi dan paling sesuai dengan minat.
3.    Memilih jurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat dan pengetahuan.
4.    Memilih bidang studi yang paling menunjang masa depan.

Kesimpulan :
Sebaiknya, motivasi itu ditimbulkan dan dikembangkan dengan kesadaran sendiri tanpa tergantung dari faktor-faktor luar. Sesungguhnya motivasi itu merupakan motor penggerak pertama dan utama dalam proses kita melakukan suatu kegiatan.



Motivasi Saya untuk Kuliah 
Hal yang memotivasi saya untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi adalah agar saya dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman lebih. Saya memiliki minat dibidang komputerisasi dan pemrograman, sehingga saya ingin mendapatkan ilmu atau pengetahuan lebih terkait dengan bidang studi yang saya minati tersebut. Selain itu, saya juga memiliki motivasi ekstrinsik yaitu dorongan untuk melanjutkan keperguruan tinggi dari orang tua dan keluarga saya. Dorongan dari orang tua dan keluarga saya tersebut juga menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk belajar tekun dan lebih mendalami bidang studi sesuai dengan minat dan bakat saya tersebut. Tidak dipungkiri bahwa tujuan saya melanjutkan keperguruan tinggi selain faktor-faktor yang telah saya sebutkan di atas adalah motivasi saya untuk mendapatkan pengetahuan lebih yang dapat menunjang saya dalam memperoleh pekerjaan yang saya inginkan serta untuk masa depan saya yang lebih baik.



sumber : http://books.google.co.id/books?id=-cMn5UtUwjAC&pg=PA26&dq=pengertian+motivasi&hl=id&ei=KhsRTbbkLoK8rAe4icnkCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CFAQ6AEwCA#v=onepage&q=pengertian%20motivasi&f=false

Jumat, 05 November 2010

Manajemen Konflik

Manajemen Konflik adalah suatu situasi berupa aksi dan reaksi yang terjadi karena perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok, atau organisasi. Konflik juga dapat terjadi karena adanya perselisihan (Dissagrement), ketegangan (The Presence of Tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan diantara dua belah pihak atau lebih.
Konflik dapat diabgi menjadi dua macam :
o   Subtantive conflicts merupakan perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok, pengalokasian sumber daya dalam suatu organisasi, distribusi kebijaksanaan dan prosedur, dan pembagian jabatan pekerjaan.
o   Emotional conflicts terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertentangan antar pribadi (Personality Clashes).
Menurut pandangan tradisional, konflik hanya bersifat abnormal dan menyebabkan hal-hal negatif yang perlu dihilangkan. Uraianya sebagai berikut :
  • Konflik hanya akan merugikan sebuah organisasi. Oleh karena itu harus dihilangkan.
  • Konflik ada dalam sebuah organisasi karena perbedaan kepribadian dan kegagalan dalam berkepemimpinan.
  • Konflik dilakukan melalui pemisahan fisik atau intervensi manajemen yang lebih tinggi.
Menurut pandangan yag lebih maju, konflik dapat berakibat baik atau buruk. Diuraikan sebagai berikut :
  • Konflik yang terjadi dalam sebuah interaksi organisasional tidak dapat dihindarkan, namun dapat diatasi dengan cara mengetahui apa saja yang menyebabkan konflik tersebut terjadi.
  • Konflik pada umumnya terjadi karena hasil kemajemukan dari system organisasi.
  • Konflik dpat diselesaikan dengan cara pengenalan sebab dan pemecahan masalah.
  • Konflik dapat digunakan sebagai kekuatan untuk terjadinya perubahan yang positif dalam suatu organisasi. Contohnya saja perkembangan konflik yang terjadi dapat digunakan sebagai adu pendapat yang bersifat positif dan sudah tersaring.
Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhanakita harus mengetahui kemampuan diri sendiri dan pihak lain yang memiliki konflik. Dapat dilakukan dengan cara : 
  • Introspeksi Diri
  • Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat
  • Identifikasi sumber Konflik
  • Mengetahui Pilihan Penyelesaian atau Penanganan Konflik yang ada dan Memilih yang Tepat.


Sumber : http://empi378.wordpress.com/2010/11/04/manajemen-konflik/

Selasa, 26 Oktober 2010

Organisasi

Organisasi Statis dan Dinamis.
Seperti yang telah kita keahui bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi itupun di bagi menjadi dua artian yang berbeda yaitu organisasi statis dan organisasi dinamis.
Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan, sedangkan
Organisasi dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi. Atau di singkat sebagai kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.

sumber :

Teori Organisasi

DEFINISI DAN PENGERTIAN ORGANISASI.
terdapat beberapa definisi dan pengertian organisasi menurut para ahli diantaranya adalah :

1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

sedangkan pengertian organisasi secara umum adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Teori organisasi.
Organisasi merupakan elemen yang amat diperlukan di dalam kehidupan menusia. Organisasi membantu kita melaksanakan hal-hal atau kegiatan yang tidak dapat kita laksanakan dengan baik sebagai individu.
Ada juda ahli yang merumuskan organisasi sebagai "An organizations is a consciouly coordinated social entitiy, with a relatively identifiable boucary, that functions on a relatively continous basis to achieve a common goal or set of goals" (Robbins, 1990:4)".
ada beberapa struktur yang dimiliki oleh organisasi di antaranya :
1. Kompleksitas : mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada , termasuk
tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan dalam
hirarki, serta tingkat penyebaran secara geografis
2. Formalisasi : menunjukkan tingkat sejauh mana organisai menyandarkan diri
pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku anggotanya.
3. Sentralisasi : mempertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan
keputusan.




sumber :
(http://www.scribd.com/doc/11437626/Nambah-Ilmu-Tentang-Dasar-Teori-Organisasi)